Review Lengkap Asus Zenfone 4 : Kupas tuntas

Halo bro semua 😀 , Time to review, Asus Zenfone 4 sebagai smartphone yang sangat dicari, berkat harga kaki lima dengan spek dewa dari brand ternama, unit Zenfone 4 warna putih yang saya dapatkan di Denpasar dengan penuh perjuangan, harganya 1,2 juta, naik 100 ribu dibanding harga brosur yang cuma 1,1 juta
Unboxing
Taraa,,, lihat gambar diatas, sebuah smartphone Zenfone 4, depan putih, yang membedakan cuma warna casingnya aja, kemudian ada dua batere 1200 mAh, sepasang charger, garansi dan panduan, headset? ngimpi…!!

Desain
Asus Zenfone 4 punya desain yang biasa saja, tapi nyaman dan berkelas, untuk ukuran layar 4 inci, margin bawah dengan layar terlalu tinggi, sehingga jempol tangan kanan agak susah sampai keatas tanpa mengubah posisi :D. Tombol volume dan power di sebelah kanan yang lumayan keras, kemudian  bagian belakang terdapat sensasi ceramic touch dengan nuansa warna dop, licin pas tangan kering tapi lembab dikit jadi kesat banget.

User Interface (UI)
Alias Antarmuka pengguna, Zenfone 4 menggunakan Asus ZenUI sebagai tatap muka kita berinteraksi, menurut saya UI ini adalah yang terkeren dan tercakep dari semua yang ada, terlebih karena banyak mendukung fitur-fitur unggulan yang dijejalkan oleh Asus.

Fitur-fitur
Semua layanan Google ada lengkap disini, mulai dari G+, maps hingga Drive, komplit rapi di bagian depan. Lalu dari Asus sendiri ada fitur seperti Do It later, what’s next, Power Saver, Audio Wizard dan masih banyak lagi, semua diatur di sebuah folder depan, sedangkan daftar aplikasinya berukuran 4 x 4 dengan sort all | download | frequent. Fitur-fitur nya juga punya widget.

Kamera: Photo
Canggih dan keren abis, kamera belakang 5MP walaupun tanpa flash tapi dengan teknologi pixelmaster buat jepretan malam hari memang bener-bener lebih terang, juga ada HDR yang tentu bikin tambah jernih. Oiya, kamera Zenfone 4 ini sangat spesial, saya melihat seperti layaknya kamera digital, lengkap dengan jumlah sisa rekaman/ jepretan, Aneka preset mulai dari Edge, grayscale, cartoon, pencil dll.
Gak cuma itu, ada banyak pilihan mode jepretan, mulai dari panorama, selfie, smart remove, depth of field, smile, bautify, GIF animation yang saya yakin kita gak butuh lagi namanya Camera360, Snapseed dan aplikasi liar lainnya
Lalu bagaimana hasil jepretannya? memang bagus, jernih dan pixel nya tajam, pencahayaan dan detailnya juga bagus, tapi menurut saya kelemahan ada di contrast atau pewarnaan yang mati di beberapa warna.

Kamera: Video
Jangan salah, kualitas full HD 1080p bisa dihasilkan disini, iseng ngerekam 30 detik udah 60MB aja 😆 semuanya juga lengkap dengan setingan yang keren, bahkan waktu lagi memutar video bisa dijepret juga lho. Oh iya, kalo mau video nya bisa langsung diolah ke fitur “Movie Studio”

Mesin
Jeroan Asus Zenfone 4 menggunakan prosesor Intel Atom Dual core Z2520 (1.2GHz) dengan teknologi Hypertreading yang tak tertandingi, dengan RAM 1GB dan internal 8GB, user available nya 4GB lebih. Performanya jempolan, main game berat seperti NFS shift, MMORPG Star Legends tanpa lag sedikitpun, menjalankan semua aplikasi smooth banget walaupun di mode power saving

OS
Android 4.3 dengan janji update ke versi Kitkat 4.4.2, saat pertama kali saya konek via Wi-Fi, langsung dapat update dari Asus, wow… lumayan juga.
Suara
Boleh saya bilang kalo kualitas suara yang keluar dari Xperia E dan Zenfone 4 dalam keadaan standar masih bagusan Zenfone 4, entah kenapa rasanya lebih jernih seperti denger dari speaker PC tambahan, begitu juga dengan mendengarkan via headset. apakah karena teknologi SonicMaster-nya Asus? :developer:

Lain-lain
Asus Zenfone 4 menggunakan dual Micro SIM, artinya simcard biasa gak masuk, kemudian punya dual GPS dan GLONASS, dan juga bermacam aneka penyimpanan cloud gratis seperti webstorage, integrasi ke google Drive, OneDrive, Dropbox dll.

Down to the Earth

 
Langsung jatuh ketanah ketika kita bahas Kapasitas Baterenya, ngeri… 😥 semua keunggulan diatas ini rasanya gak berguna begitu ngerasain betapa luar biasa borosnya batere tipis berkapasitas 1200mAh ini, tanpa simcard, cuma otak-atik sana-sini bertahan hanya 14 jam.
Sedangkan waktu standby dengan didiemin aja, cuma modal cek jam tanpa simcard, dalam 24 jam berkurang 18%, padahal sudah di set paling hemat batere, bandingin ama Xperia E yang standby sehari cuma berkurang 8-9 %

Kemudian Down to the earth berikutnya adalah handset cepet banget panas!!,,, cuma dibuat mengotak-atik aplikasi saja sudah kerasa panas baik di belakang maupun layar, pakai download 12 aplikasi di G Play, panasnya bikin melepuh (lebay + hiperbola )
Beberapa kekurangan lain adalah: Keyboard bawaan yang agak “payah dan sulit” , tombol kapasitif di depan bukan tipe nyala dan lainnya, Lalu sinyal dan koneksi internet yang sering “kabur” dan untuk memunculkan kembali harus restart, tapi bisa fix di update kedua.
Sekian dulu reviewnya, kalo ada yang kurang atau lebih bisa ditambahin di komentar 😉
MnM