Halo semua ๐ , Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 5 November 2019 ada musibah kereta api anjlok, yaitu KA Wijayakusuma relasi Cilacap Banyuwangi, akibat anjlok ini, semua perjalanan kereta terhambat.
Jadi memang perjalanan KA jalur selatan ini padet banget, sayang sekali belum sepenuhnya jalur ganda. Nah, KA Wijayakusuma ini anjlok di emplasemen stasiun Barat di kab. Madiun.
Anjloknya malam sekitar jam 21.40, ada dua gerbong yang anjlok dan mengganggu dua lajur rel, kemudian didatangkan KA penolong dari Solo.
Semua perjalanan kereta terlambat, ada yang perjalanan jadi 24 jam lebih seperti Gayabaru Malam dan Mutiara Selatan, wiihh… mateng banget tuh
Situasi di kereta Turangga
Yang saya naiki adalah kereta Turangga, naik dari Bandung tujuan Surabaya, dari Bandung jam 19.30 dan dijadwalkan sampai Surabaya jam 8.14 pagi WIB. Oke ๐
Bisa tidur di dalam kereta api? bisa donk, kan keretanya Eksekutif ๐ walaupun dingin banget… tapi kan selimutan… hehe , pas pagi heran lha ini kok kereta telat banget ya? jam 5.40 pagi yang harusnya berangkat dari stasiun madiun, malah baru berangkat dari stasiun Masaran Sragen, ada apa nih?
Nah, sampe stasiun Sragen berikutnya, dikasih tau kalo semalam ada kereta Anjlok di Madiun, katanya sih kereta bakal telat 100 menit, jadi sampai Surabaya jam 10.00.
Setelah itu kereta berjalan merayap, maksudnya gini… kereta berjalan santuy dan berhenti sekalipun itu stasiun kecil dan kelas antah berantah, kabarnya karena ini sedang antre jalur.
Sepanjang antrean sempat ketemu beberapa kereta lain yang searah seperti Majapahit, Kahuripan dan Sancaka, semuanya searah tujuan ke timur.
Koreksi lagi gaes , jadi kereta Turangga ini berhenti 30 menit di tiap stasiun kecil antah berantah antara Sragen sampai Madiun, akhirnya pada jam 8.00 pagi, estimasi sampai Surabaya diralat bakal sampai 11.30.
Wah, kacau nih!! soalnya saya mau lanjut berangkat naik pesawat dari Surabaya ke Bali jam 13.30, moga aja sempat.
Oh,,, tidak semudah itu Fransesco ๐ di Stasiun Walikukun mampir lagi dan dikabari kalo akan berhenti selama 40 menit.
Pasrah sudah… hangus dah ni tiket pesawat, langsung aja batalin tiketnya (biar dapet refund) dan order tiket penerbangan malam.
Pedagang-pedagang di sekitar stasiun yang disinggahi mendapat berkah, dagangan mereka laris mendadak, tentu karena berat ngeluarin duit buat beli makanan dan minuman di restorasi KA. Harga kopi 10000, teh 15000, nasi goreng 35000, pop mie 20000, okay ๐ฅ
Beli apa aja sepanjang jalan? burger, nasi bungkus, buah-buahan, rujak, chiki, kue-kue dan lain-lain.
Sekitar jam 10-an pagi sampai stasiun Paron, estimasi sampai Surabaya diralat lagi menjadi jam 13.30, saya dan penumpang lain dah pada curhat dan malah akrab.
Ternyata ada yang harus lanjut ke Bali dengan kereta Mutiara Timur, ada juga yang harus lanjut naik kapal siangnya.
Malah yang ekstrim ada juga yang ke Surabaya cuma mau jemput sodaranya, dan harus balik dengan kereta yang sama, yakni Turangga yang berangkat dari Surabaya jam 16.30.
Kalo saya sendiri yang telat naik pesawat juga ada temennya, yak, dia ketinggalan pesawat yang berangkat jam 11 siang.
Ini karena evakuasi kereta baru selesai pada pagi harinya, pantes lama, dan lewat crash site yakni Stasiun Barat, baru sekitar jam 13.30, sedih deh, itu artinya semua ETA yang dikasih tau meleset semua ๐
Disitu sempat menyalip beberapa kereta ekonomi, dan akhirnya sampai di stasiun Surabaya Gubeng jam 16.20, artinya telat sampai 8 jam dari jadwal, mancuaapp!!!!
Kalo menurut Pihak stasiun, total ada 13 kereta yang terlambat, tapi sebenernya lebih dari itu, beberapa yang paling apes yakni kereta super jarak jauh macam Gayabaru Malam Selatan dan Mutiara Selatan, dengan total waktu perjalanan 24 jam dari waktu keberangkatan.
Kalo waktu perjalanan kereta yang saya naikin ini, yakni Turangga mencapai 20 jam, luar biasa kenyang . Ada temen yang perjalanan 24 jam sampe stress.
Pihak KAI sempat ngasih kompensasi servis berupa mie cup, sebotol Le Minerale Cebol, dan CFC paket hemat, kalo ditotal kira-kira gak sampe 30 ribu Rupiah.
Tapi selain itu, Pihak KAI juga ngasih pengembalian bea penuh untuk yang ketinggalan KA Mutiara Timur, juga refund penuh untuk yang belum naik Sritanjung, Logawa dan kereta lain yang telat, asalkan belum boarding.
Pengalaman telat kereta Api sampai 8 jam, nggak ada yang menginginkan musibah dan merugi, kalo aja pihak KAI bisa juga mengganti tiket pesawat yang terbakar ๐ฅ
MnM
Resiko …… pd ujung nya yg penting slamet ……