Halo bro semua 😀 , Keasyikan maen game Call of Duty Infinite Warfare (COD IW) malah bikin lupa ngelola blog, waktu buat ngerjain blog di dunia maya malah dipakai maen game, dan COD IW ini adalah seri yang dinantikan.
Tulisan ini sudah di draft semenjak pertengahan November 2016 lalu, tapi malah gak sempat ngetik.
Seperti biasa seri COD selalu hadir dengan spesifikai minimum yang menggila, seri IW ini membutuhkan RAM minimal 8GB dan hardisk minimal 80GB. Sedangkan file instalasi nya mencapai 62GB dan setelah diinstall jadi 71 GB. Tapi buat MSI GS40 6QE Phantom dengan RAM 16GB sih gak masalah, hahaha 😆
Yang cukup surprise bagi saya adalah pada saat trailer resmi nya tayang dan hingga kini menjadi video kedua yang paling tidak disukai dalam sejarah YouTube, kebanyakan pada kecewa sama konsepnya yang terlalu futuristik.
Kebanyakan orang menginginkan seri Call Of Duty yang klasik, menggambarkan teknologi dan senjata yang ada di 2016 ini, namun faktanya semenjak seri COD Modern Warfare 3 yang rilis di 2011, justru seting mengambil latar masa depan, yakni di 2015, dan seri COD makin ke masa depan, termasuk COD Black Ops 2 yang mengambil latar tahun 2025, lalu COD Ghosts yang mengambil latar di 2030 an, COD Advanced Warfare di tahun 2054, dan kemudian COD Black Ops 3 yang mengambil seting waktu 2065.
Konsep
Tidak disebutkan tahun berapa latar COD IW ini, tapi bila melihat teknologi, armamen, persenjataan seharusnya sudah tahun 2500 keatas, tapi dari sumber wikipedia menyebut latar tahun 2080, dan dari keterangan resmi menyebut bahwa seri ini satu timeline dengan seri Modern Warfare.
COD IW juga menghadirkan beberapa material yang sebelumnya ada di seri futuristik sebelumnya, diantaranya:
- COD Black Ops 2: Kamuflase suit dan Mini Drone Penyerang (ATAD)
- COD Ghost: Perang luar angkasa di gravitasi nol
- COD AW: Exosuit dengan kemapuan khusus
- COD Black Ops 3: Robot dan Hacking Robot
Karena pesawat disini bisa memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya (bisa melompat / warp) maka jalan cerita keseluruhan dari mulai misi pertama hingga misi terakhir ini hanya dalam rentang beberapa hari saja.
Jalan Cerita
Inti cerita dari Infinite Warfare adalah perang antara UNSA (Bumi) melawan Settlement Defence Front (SDF) yang berbasis planet Mars.
Nah, disini Mercon akan jabarkan versi simpelnya aja 😀
Awalnya bercerita tentang tim khusus yang mencoba mengungkap senjata terbaru di salah satu satelit jupiter yang bernama F-SPAR. Hasil sukses tapi juga gagal karena semua Tim penyerang mati. Beberapa waktu kemudian, terjadi penyerangan dari pihak SDF saat sedang ada karnaval persenjataan di Geneva, Bumi.
Resmi, SDF (Mars) mengumumkan perang total melawan UNSA (Bumi), kesannya klasik seperti di Anime, tapi ini game,,, jadi sangat menarik 😎
Tokoh utama kita adalah Letnan Nick Reyes, yang berhasil bertempur hingga misi tercapai, lalu dengan pesawat tempur Jackal nya bergerak keluar angkasa lalu menghancurkan musuh yang masih di orbit.
Sayang sekali kapal perang terkuat SDF yang bernama Olympus Mons menggunakan senjata F-SPAR untuk mengancurkan semua kapal perang luar angkasa milik pasukan UNSA, sehingga di misi pertama cuma ada dua kapal saja yang beroperasi, yakni Retribution dan Tigris. Disini Nick Reyes resmi menjadi kapten kapal Retribution.
Misi berikutnya adalah mengambil kembali port kargo di Bulan yang diambil alih pasukan SDF, lalu menghancurkan bakal senjata kimia SDF di planet Venus, menghancurkan stasiun bahan bakar strategis SDF di Titan, hingga investigasi tambang yang kehilangan kontak di dekat Merkurius, saat itulah kapal Tigris dihancurkan.
Kapten Nick Reyes lalu mengautorisasi misi-misi penyerangan berikutnya, termasuk menghancurkan basis pertahanan, mengakuisisi senjata prototip hingga mensabotase kapal perang.
Hingga di akhir, Bumi kembali diserang yang kali ini lebih ganas dan frontal, Reyes berhasil naik ke kapal Olympus Mons dan mengambil alih, sekaligus membunuh salah satu komandan SDF disana. Kemudian mereka pergi ke Mars dan langsung membantai semua kapal perang SDF dengan F-SPAR di Olympus Mons.
Kekacauan terjadi, awak kapal Retribution dan Olympus Mons yang dikuasai UNSA saat itu hancur dan jatuh di Mars. Sadar kalo gak ada cara untuk kembali ke Bumi, maka misi berubah menjadi serangan total terhadap SDF, seluruh kru kapal Retribution dikerahkan termasuk para robot yang berhasil dibajak.
Perang total menghasilkan kehancuran total di kedua belah pihak, dengan ribuan kru Retribution yang tewas, hampir semuanya tewas kecuali 4 orang, walaupun secara keseluruhan mereka menang karena berhasil melumpuhkan militer SDF.
Teknologi dan Grafik
Harus diakui kalo grafis game ini begitu mempesona dan realistis, sisi action dan penjabaran dari perang total yang penuh dengan kehancuran dan ledakan dibuat begitu memukau.
Kita bisa menemukan desain kapal perang yang bagus dan keren, kapal perang ini memiliki teknologi yang canggih dan bisa teleport alias warp (disebut lompatan / Jump), perjalanan dari Bumi ke Saturnus hanya dalam kurang dari semenit.
Berikutnya adalah pesawat tempur Jackal yang multifungsi, bisa dikendalikan secara remot, VTOL dipakai di Bumi atau luar angkasa, dan kerennya lagi, dia bisa berubah bentuk, tapi tetap realistis.
Sisi realistis juga ada di senjata, lupakan senjata berkemampuan aneh seperti Eraser atau P-Law, senjata senapan serbu dan SMG punya desain menarik, beberapa dari mereka tidak menggunakan peluru balistik, tapi sudah berbasis energi.
Robot? Hmm… ini juga keren, dari sisi UNSA ada E3N alias Ethan dengan kemampuan Full AI yang lebih cerdas dan humanis daripada semua robot di seri ini. Sedangkan robot lain, terutama milik SDF begitu standar tapi juga tetap kuat, dan yang penting adalah bisa di hack.
Robot terbagi jadi 2, yakni robot kecil dan besar, yang robot kecil seukuran manusia dengan senjata biasa, maka yang robot besar membawa persenjataan yang bersifat ‘memusnahkan’, sekali tembak hancur dah 👿
GamePlay
Campaign terbagi dua, yakni misi utama dan sampingan, misi utama merujuk ke cerita yang kita ketahui diatas. Sedangkan misi sampingan terbagi dua lagi, yakni Serangan Jackal dan Serangkan ke Kapal.
Pertempuran dengan pesawat tempur jackal begitu menarik dan seru, meskipun terlalu mudah dan mengingatkan ke seri Ace Combat, Saat 8 misil di Jackal sudah habis, maka kita bisa memanggil drone penyuplai misil untuk diisi ulang, jangan samakan dengan pesawat di Ace Combat yang bisa membawa ratusan misil, itupun kalo habis di tengah misi, tau-tau ada 3 tambahan misil ghaib yang entah muncul darimana
Untuk serangan ke kapal, kita bisa menyusup, sabotase kapal dan lainnya, pertempuran didominasi di dalam kapal atau diluar dengan gravitasi nol, ini sangat menarik, biasanya misi serangan ke kapal juga disertai penggunaan pesawat tempur jackal.
Hal-hal baru
Mungkin banyak yang beranggapan kalo COD IW ini begitu membosankan, Mungkin karena mereka tidak benar-benar memahami hal-hal baru tersebut, terlepas dari senjata dan “baju” yang berbeda, yang paling menarik adalah pertempuran luar angkasa alias zero gravity, secara penuh.
Kemudian perang menggunakan pesawat tempur di luar angkasa (jackal) dan tentu saja perang di pesawat induk, ketika sebuah game berlatar jauh di masa depan, maka kita sudah paham kalo konten dari cara bermainnya baru.
Mission Finale
Misi final yang seru dan berbeda dari 5 tahun terakhir seri Call of Duty, 5 tahun terakhir sero COD selalu berisi pertempuran 2 orang saja, yakni
- COD Modern Warfare 3: Yuri dan Price Dengan kostum Juggernaut
- COD Black Ops 2: Pertempuran 2 orang yang bersama-sama dengan kita.
- COD Ghost: Pertempuran berdua dengan partner kita diatas kereta api
- COD AW: Pertempuran berdua menggunakan AST
- COD Black Ops 3: Bertempur berdua dengan partner di alam bawah sadar.
Maka dari itu, cerita bahwa misi terakhir ini para kru pesawat Retribution tidak punya pilihan lain, maju atau mati benar-benar menghadirkan kisah yang heroik, mengajarkan tentang dedikasi, loyalitas dan pengorbanan.
Misi terakhir begitu seru, perang total dan hancur-hancuran di kedua kubu, bahkan hingga misi terakhir, persaudaraan “We are brother”.
Momen menarik
Banyak momen menarik di sepanjang seri, biasanya didominasi oleh CutScene, misalnya saat-saat sebelum serangan di Geneva, lalu Penghancuran yang dilakukan Olympus Mons dengan F-SPAR, lalu Ethan yang melindungi Kapten Nick Reyes saat diambang kematian.
Dan tentu saja yang paling keren adalah saat-saat terakhir perjuangan sang tokoh utama…. sad but good ending.
Puas banget deh main ini, Mars Aeternum!
MnM