Halo bro semua 😀 , Kemarin berkesempatan untuk terbang dengan NAM Air dari kota Yogyakarta menuju Denpasar, dan ini adalah yang pertama kalinya semenjak terbiasa dengan AirAsia atau Lion Air.
Berhubung terbang pagi-pagi, jam 6 pagi… jadi nginep di bandara, tepatnya di Masjidnya… Sampai bandara Adi Sucipto jam 9 malam di hari sebelumnya, lalu ke Masjid menunggu subuh… nyoba tidur tapi gak bisa karena hawa terlalu dingin, jadinya menggigil 😆 .
Pagi nya habis subuh mau langsung cek in, waktu itu sudah setengah 5… dan di tiket diberi keterangan berangkat dari terminal B, waduh… pertama kalinya nih, biasanya dari tempat biasa, jadi jalan kaki 200 meter ke terminal B 👿
Sampai sana langsung cek in dan dipersilahkan naik ke pesawat, Langsung ngantuk luar biasa, maklum sudah gak merem selama 26 jam non-stop, dan penampilan udah kusam dan lecek 😳
Saya gak tau kalo ada pakde Maskur sang penunggu blog maskurmambang.com juga berada di pesawat yang sama.
Kesan pertama adalah pesawatnya kecil dan rada sumpek, bagian pengunci meja sudah longgar dan meja nya bisa lepas sendiri saat take off atau landing. Selain itu AC nya juga terlalu dingin, bagian depan belakang pada kedinginan semua
Sedangkan keunggulannya adalah penerbangan lebih singkat dan lebih tepat waktu, cuma 55 menit saja, sedangkan Lion atau Asia biasanya tembus 1 jam 10 menit. Disini juga dapet makan walau cuma roti bolu padat dan akua gelas.
Hal teknis lain yang menjadi nilai tambah dari NAM Air adalah mulusnya proses ketika pesawat menambah atau menurunkan ketinggian (kalo ini objektif) dan gak ada ndredeg di perut. Pintu keluar pesawat juga langsung masuk ke terminal, tapi ini paham karena ada penumpang transit 😉
MnM
Pengalaman Perdana Terbang dengan NAM Air
October 7, 2016
InterMezo
2 Responses to “Pengalaman Perdana Terbang dengan NAM Air”
pramugarinya seger seger
tapi pas mendarat di Labuan Bajo.. sempat terguncang di awalnya