Yo…!! 😀 , Momen mengharukan terjadi setelah Intermilan sukses membantai Lazio dengan skor 4-1 minggu ini, sekaligus memastikan tiket piala eropa musim depan, dimana giuseppe meazza menjadi saksi bisu perpisahan il capitano Javier Zanetti, kabarnya kedua presiden Inter, Moratti dan Thohir bakalan mempensiunkan nomer 4, hehe, layaknya motoGP, yang legend nomernya gak boleh dipakai lagi ama yang lain.
Zanetti pensiun di umur 40 tahun setelah karirnya 19 tahun di Inter sejak tahun 1995, Uniknya transfer itu jadi transaksi pertama kepemimpinan presiden legendaris Inter, Massimo Moratti. Satu keputusan yang tepat, karena di Inter El Tractor (disebut gitu soalnya stamina nya kayak traktor gak abis-abis ) memulai cerita indahnya sebagai pesepakbola sekaligus menghadirkan kebahagiaan bagi seluruh Interisti sejati.
Berposisi asli sebagai fullback kanan. Dengan keunggulan fisik, keakuratan passing, serta kecepatannya, Zanetti merupakan pesepakbola yang serba bisa.
Ia lazim ditempatkan di beberapa posisi selain bek kanan seperti bek kiri, sayap kiri, sayap kanan dan bahkan gelandang bertahan. Kecerdasannya dalam memahami taktik untuk kemudian diterjemahkan pada seluruh rekannya, membuat posisi Zanetti di starting XI Tim Ular Cobra tak pernah tergeser sejak musim perdana!
Terus konsisten meski berganti pelatih sebanyak 18 kali sepanjang karienya di Inter, Zanetti mencatatkan rerata 39,8 kali penampilan setiap musimnya! Tak heran jika ia dipercaya menjadi kapten I Nerrazzurri sejak musim 1999/00, menggantikan status legenda Inter lainnya, Giuseppe Bergomi. 😀
Sejak menjalani debut di Inter pada 27 Agustus 1995 di usia 22 tahun, menghadapi Vicenza di Serie A, perlahan Zanetti menjelma menjadi salah satu legenda klub dengan memegang rekor sebagai pemain yang paling sering membela Inter (858) dan Timnas Argentina (145).
Kesetiaan yang luar biasa
Meski segalanya terlihat indah, Zanetti sempat menderita bersama Inter karena hanya mampu meraih sebiji gelar dalam sembilan musim pertamanya di Giuseppe Meaza, yakni Piala UEFA 1997/98. Namun peruntungan berubah pasca Tim Bitu-Hitam sukses merengkuh Piala Italia pada 2004/05 dan 2005/06, disusul dengan kasus calciopoli 2006.
Ya, bersama Inter, Pupi panen gelar dengan rentetan lima scudetto beruntun sejak musim 2005/06. Puncaknya jelas terjadi di musim paling dikenang sepanjang sejarah Inter, yakni 2009/10. Kala itu di bawah asuhan Jose Mourinho, Inter meraih gelar treble winners yang mencakup Piala Italia, scudetto, dan trofi Liga Champions. 😎
Ditambah sebuah gelar Piala Italia dan Piala Dunia Antarklub semusim setelahnya, semua catatan tersebut jadi prestasi tertinggi sekaligus penyempurna kisah indah karier Zanetti.
Kini setelah 19 musim, catatan 858 penampilan plus torehan 21 gol, disertai deretan gelar di level klub, saatnya kita melepas kepergian salah satu bakat terbaik sepakbola. Zanetti berujar jika inilah momen tepat untuk mengakhiri catatan lembar emas kariernya sebagai pesepakbola profesional, dan membuka lembaran baru sebagai petinggi Il Biscione.
Yup, Thohir sudah nyiapin jabatan direktur bagi sang Kapten ini, walaupun bukan lagi pemain,,,, tetep bersama Intermilan toh?? Forza Inter, Forza JZ4 😉
MnM – sori oot – Sumber : Goal