Touring Jogja – Indramayu 2, adu tangguh 10 motor Honda, Yamaha dan Suzuki
Halo bro, ini adalah lanjutan artikel saya yang lalu tentang observasi Touring Jogja – Indramayu 1, dimana pada waktu itu tim kami cuma membawa 3 motor, kali ini, kami membawa 10 motor dan 20 orang…dengan jarak tempuh 438 km (bolak-balik total 890 km, ditambah jalan-jalan total sekitar 900 km)
oh iya, nih urutan motornya mulai yang paling depan (road captain sampe terakhir, sang Blocker)
Urutan disini sesuai dengan CC motor kami
1. Yamaha mio 2009 (RC)
2. Honda Beat Pink 2009
3. Honda Beat Biru 2008
4. Yamaha Mio Soul 2009
5. Honda Supra X 125 R (Saya ridernya)
6. Suzuki Shogun 125 SP
7. Yamaha Jupiter MX 135 LC 2009
8. Yamaha Jupiter MX 135 LC 2009
9. Yamaha Vega R 2005 (Blocker)
10. Suzuki Satria Fu 150 2009 (Sweeper)
Semua sudah kami persiapkan sebelum perjalanan, mulai dari menservis motor kami, sampai persiapkan fisik. ini sangat berbeda karena kalau pas observasi, yang naik cowok semua, jadi bisa ganti depan belakang. nah, kalau touring ini, kami terdiri dari 12 cowok dan 8 cewek, jadi emang harus ada yang selalu di depan (mirip Slogan Yamaha… xixixi)
Mulai perjalanan, kami start di pom bensin Amber Ketawang, luar Ring ROad Barat Jogja… selama etape pertama, jalanan asyik dan … dingin, soalnya masih pagi jam 5, sampai kebumen jam 7 pagi… makannn…
Di etape ke 2, rute Kebumen – Wangon juga nggak ada masalah, yang masalah justru pada orang yang naik satria, “Boros Banget nih”, katanya. emang waktu touring segala atribut racing, seperti knalpot Yoshimura, ShockDown dan beberapa lampu cross kedap-kedip dicopot semua, biar lebih safety dan hemat. kami juga selalu menyalakan lampu utama, pertanda sedang touring.
Di etape ke 3, rute wangon – Prupuk, ada satu masalah, diantaranya ketika sampai bumiayu (sebelum masuk kota prupuk) motor nomer 7 (Jupiter Mx) mesin mati tengah jalan, dan parahnya lagi, Knalpotnya Mengeluarkan suara ledakan -ledakan kecil kayak mercon … 😀 . setelah itu semuanya normal.
Etape ke 4 yaitu rute Prupuk – Cirebon kota lewat Pantura, disini aksi kebut-kebutan terjadi, sang RC yang menyiasati pantura ini sebagai sesi untuk mempersingkat waktu perjalanan menarik gas sekencang – kencangnya, beberapa masalah terjadi di pantura saat ada penyempitan jalan karena ada pengaspalan jalan, saat penyempitan jalan belum sampai ujung, 9 motor selain saya menerobos jalan perbaikan tersebut, akibatnya, aspal-aspal yang belum kering menenpel pada ban dan motor mereka, namun, mereka lebih cepat. saat jalan sudah lebar lagi, sadar sudah ketinggalan jauh, saya pun gaspol hingga angka 105 km/jam hingga bertemu anggota saya lagi.
Etape ke 5, yaitu Cirebon – Majalengka, semua tidak ada masalah, hanya ada satu motor yang bocor bannya(saya lupa motor apa)
Etape ke 6, Majalengka -Kadipaten – Cikamurang – Indramayu Selatan, perjalanan malam hari di daerah ini, sangat berbahaya. jalan yang berlubang dan tanpa lampu penerangan jalan membuat kami harus ekstra hati2, lampu jauh dan sein kanan pun kami nyalakan terus, karena bus dan truk sering melewati daerah ini.Ditambah hujan, kami pun menarik gas hingga tembus 90 km/jam. di daerah Gantar, hujan sangat lebat dan keharusan kami untuk sampai di basecamp KOPAJA sebelum jam 8.30 memaksa kami untuk menarik gas lebih (saya hampir kecelakaan disini…). di etape ini, terjadi beberapa masalah, saat sedang kencang, ban depan honda beat biru masuk ke lubang yang tidak begitu dalam, namun lebar hingga terdengar bunyi memdem dari shock depannya, kemudian dari satria juga mengalami kebocoran ban. setelah sampai, kedua motortersebut di cek. untuk honda beat tidak ada masalah… Kondisi motor kami semua, kotor banget.
Perjalanan balik ke Jogja yaitu 2 hari kemudian, berangkat jam 8 pagi dari basecamp KOPAJA, menuju rute etape 1 yaitu Basecamp – Majalengka… kami jumatan disitu dulu sekalian nyuci motor.
Di Etape ke 2, Majalengka – Losari, disini terjadi lagi masalah, kali ini terjadi pada si Vega R, gear di ban belakang menipis, dan terancam tidak bisa membawa beban berat, padahal ketika berangkat gear belakangnya masih tinggi. akhirnya pengemudi nya bertukar dengan saya. di pantura lagi, terjadi kebut – kebutan, teman saya yang ketika berangkat naik vega tadi hanya bisa memacu hingga 90 km/jam, kali ini saya pacu hingga 105 km/jam, benar benar asyik…
Etape ke 3, Losari – Prupuk, kelelahan jelas banget di wajah para rider, apalagi yang ngebonceng cewek seperti saya dan lainya, daerah ini berangin kencang dan hari sudah menjelang malam.
Etape ke 4, Prupuk -ajibarang – Purwokerto kota, sebenarnya tidak ada rencana untuk lewat purwokerto, namun karena hari sudah malam dan kami harus menginap di salah satu rumah teman kami yang ada di purwokerto.
Melewati bumiayu di malam hari memang menantang maut, bus besar berkecepatan tinggi di jalan sempit berseliweran dimana-mana, membuat kami harus menyalakan lampu jauh dan sein kanan terus menerus di jalan yang sangat berbahaya, sekali lagi… SANGAT BERBAHAYA…
Bahkan saya dan teman di depan saya sampai banting stir ke rerumputan di samping jalan, karena bus tersebut sampai menghabiskan semua jalan, (sampai RC nya aja ngeri…hihi). sampai ajibarang, ada beberapa rider yang mengantuk…(saya Juga), untuk mengatasinya, suruh aja yang dibonceng untuk memijat bahu, seger lagi deh…. oh iya, rumah teman kami di desa yang terletak di dataran tinggi, menggigilll…
Etape 5, rute Purwokerto – Banyumas – Buntu. Jam menunjukan jam 5 pagi, masih rada gelap, dan…. dingin banget, sampai menggigil nih, sarung tangan dan jaket tebal nggak bisa menahan dingin yang luar biasa… tahan aja dah…, etape ini, semua lancar.
Etape ke 6, Buntu – Gombong, terjadi lagi masalah, kali ini pada mio soul, entah semenjak dari etape ke 3 kata boncenger mio soul tersebut terjadi getaran di bagian belakang, katanya jika jalan lambat, getaran tersebut tidak terasa, jika kencang, ada getaranya, puncaknya saat sedang melaju kencang, papan nomor polisi di balakan mio soul tersebut copot dan jatuh. akhirnya langsung dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.
Etape ke 7, Gombong – Jogja, Ini versi saya sendiri, saya di telpon oleh teman yang punya motor Supra X 125 R yang saya pakai,karena dia akan menggunakan Supra 125 R nya (Supra 125 R nya bukan punya saya, waktu itu Motor saya Supra X 100) untuk suatu keperluan mendadak, saya pun izin ke RC untuk jalan duluan.
Jarak hingga jogja masih 170 km lagi dan waktu menunjukan jam 7.51 (Teman saya bilang akan menggunakanya jam 10 pas ) saya langsung tancap gas, ngebut selagi bisa ngebut, dan menggunakan waktu sebaik-baiknya.
Saat di jalan kulonprogo saya lihat jalanan sepi dari ujung ke ujung, selagi sempat, saya kebut hingga mencapai 110 km/jam lebih (setelah sampai 110, saya nggak liat spidometer lagi, yang penting gas terus. hebatnya yang terdengar bukan suara mesinya, tapi justru suara angin… wusssshhhhh.
Saya tiba di Kota Jogja dan rumah teman saya jam 10.06, perjalanan selama 2jam 15 menit sejauh 170 km, (kec rata2 75 km/jam, dan saya nggak jadi dimarahi… horeee… selamat sampai tujuan.
Gimana dengan teman teman saya, ternyata teman saya lewat di jalan pintas yang baru di bangun sekitar akhir 2008 lalu, dan ternyata mereka balapan, soalnya jalanan sepi, yang menang jelas satria dan keduaxx dan ketigaxx yaitu duo jupiter MX, tapi yang ke 4 malah beat biru, canggih dah… semua sampai di tujuan dengan selamat , mereka sampai jam 14.30 WIB, soalnya mereka istirahatnya lama…
Seru banget bro, bisa nambah pengalaman banget,Pengalaman adalah guru yang paling berharga, ya khannn…?
Oh iya, Pesan saya, Kalau tidak mendesak sekali sebaiknya hindari kebut – kebutan, saya sendiri ngebut juga terpaksa karena udah kepepet.
oke… Moga berguna bro, silahkan Tanggapanya… sekalian Kritik dan Saran yang Membangun… ^_^
selama perjalanan ke Indramayu, ada nginap dulu gak; dimana gitu? atau Jogja sampe Indramayu hanya dalam sekali jalan??? wuihhh…hebat tuh…
pertamax…. ada kendala di jalan kagak???
@penerjemah
kalo perjalanan ke indramayu nya langsung, brangkat jam 5 pagi, sampai basecamp jam 20.30 malem… perjalanannya selama 15,5 jam
@joe TZ
Lumayan banyak bro, baca aja ceritanya…
hayah..bener2 umpak-umpak-an…….ngetes boyok opo ginjel ikie…..!!! Jangan lupa air putih………
Wahaha sueru abiez bro…
Seperti punya dunia sendiri
coba pake viar new star x, pasti mantaff!
biasanya selaen pabrikan jepang, krang greget bro… takutnya brodol tengah jalan…
thanks mas bwt info prjalanannya..
Besok rncana sy mo mudik dari Jogja ke Haurgeulis. Perjalanan prtma sendirian naek motor.
Kesuwun.. 🙂
ternyata teman saya lewat di jalan pintas yang baru di bangun sekitar akhir 2008 lalu, dan ternyata mereka balapan, soalnya jalanan sepi, yang menang jelas satria dan keduaxx dan ketigaxx yaitu duo jupiter MX, tapi yang ke 4 malah beat biru …
no duanya itu saya …. karna sya ftografer’y .. jd tak di liput saya . 🙁
afro . shogun SP 125 ..
Seru-seru.saya biasanya juga sering touring.tapi baru besok mau brkt ke indramayu.membaca artikel agan,saya jadi mempunyai pandangan. Tingkatkan.
Biasanya klo udah ampe brebes ke losari lwat jln tepi sungai itu rusak, itu yg bkin lambat di jln,