Halo bro semua 😀 , Masih inget dengan artikel beberapa hari yang lalu tentang Suspend masal – dan kala itu ada salah satu rider (kalo gojek nyebutnya ‘Driver’ ) yang biasa nongkrong di dekat pangkalan makelar, absennya dia 3-4 hari itu dikarenakan ada semacam jebakan Orderan fiktif.
Kemaren waktu rider go-jek tersebut di depan toko saya lagi ngobrol ama temen makelar, kayaknya topiknya tentang Go-jek, dia sekalian tanya apa hape ZTE V815W nya bisa dipasangin stiker warna Hijau apa gak, dan dia bilang sekarang semua jadi susah…
- Lalu saya tanya: Kemaren kena gak mas?
- Rider Gojek (RG) : Alhamdulillah enggak mas, yang kena orang curang, tapi akhire gagal menang, golek Bondo sing Halal ae
- Saya: Terus kenapa sekarang susah mas?
- RG: Orderan ndak banyak mas, trus sekarang kalo lihat orderan harus dicek bener-bener sebelum nembak (Mungkin maksudnya disini adalah nge-bid, red), banyak order boongan, pas diteliti sik malah lewat.
- Saya: Trus yang kena kemaren bayar denda gak mas?
- RG: Ra tau mas, kaya’e sih enggak.
Ending,,, begitu percakapannya seingat saya dengan salah satu rider Go-jek di Bali, campur-campur boso jowo 😆
Yup,,, pada waktu ada Suspend Masal dengan tudingan order fiktif, meskipun tanpa bukti… driver go-jek yang terkena suspend tidak bisa mendapatkan orderan lagi kecuali membayar denda atau disebut ‘mengembalikan uang penipuan’ dan status sebagai Driver Go-jek kembali difungsikan,,, namun bila tidak membayar… sepertinya bisa disebut sebagai PHK secara gak langsung 🙄
Walaupun orderan fiktif cukup teratasi, tapi konon sekarang ada program autobid yang secara otomatis mengambil order yang terdeteksi, membuat para driver jujur kekeringan order.
Saya berharap moga Go-jek bisa memperbagus sistem dan server nya untuk kedepannya, situasi nya cukup rumit karena banyak faktor yang mempengaruhi 😉
MnM – Gambar atas screenshot dari FP Go-jek