Kartu Loket Masuk gak guna ala Pelabuhan

kartu
Sudah lama sistem seperti ini berjalan di pelabuhan gilimanuk dan Ketapang, sebagai dua pelabuhan yang menghubungkan selat bali. Sistem beli kartu dan tempel, jadi gini caranya, Calon penumpang membeli tiket ke loket dalam bentuk kartu dan struk, nantinya kartu tersebut ditempel ke layar seperti gambar diatas 🙄 agar penghalangnya terbuka, ketika sensor mendeteksi pergerakan dan selesai, maka penghalang menutup kembali.
Praktis banget, seperti yang ada di stasiun subway di Jepang sana, tapi sebenernya kalo kita melihat langsung disana bakal terasa sekali ketidak efisien nya, kok gitu? ➡

  1. Dari 4 pintu biasanya cuma 1 pintu yang diaktifkan, artinya percuma kalo nempelin kartunya di mesin yang gak aktif, penghalang gak bakal terbuka.
  2. Pintu yang terlalu sempit, koper besar gak muat dan untuk yang bawa tas sangat menyusahkan sekali.
  3. Kartu tersebut diambil oleh petugas di luar, tapi biasanya sebelum masuk ke kapal, struk pembelian tiket diminta oleh petugas.
  4. Biasanya ada petugas yang nempelin kartu buat kita, jadi misalnya nih yang masuk 5 orang, cukup 1 aja yang nempelin kartu, lalu petugasnya nutupin sensornya, dan 5 orang bisa masuk hanya dengan 1 kali tempel kartu, memang praktis tapi rasanya lucu, kalo gitu buat apa kartu banyak-banyak? :mrgreen:
  5. Mesin yang slow respond, kadangkala ketika kartu tertempel dan bunyi “beep”, penghalang gak langsung terbuka, malah loading dulu beberapa detik 😆

Memang gak ada sistem yang sempurna, tapi menurut saya sistem seperti ini justru membuat penumpang jadi ribet 👿 kecuali terdapat peningkatan yang lebih baik.
MnM
 

One Response to “Kartu Loket Masuk gak guna ala Pelabuhan”
  1. Hermawan - 4G92Mivec June 7, 2014

Leave a Reply

%d bloggers like this: